Hai santri semua ! tentu kita tidak asing kan dengan yang namanya riyadhoh.
Istilah itu masyhur sekali di kalangan pondok pesantren. Seseorang belum dikatakan santri yang matang kalo belum melakukan riyadhoh, lalu apa sih riyadhoh itu ? apakah santri wajib riyadhoh ? terus apa fungsinya riyadhoh ?
Nah pada kesempatan kali ini kita akan mengupas secara tuntas tentang riyadhoh dan apa saja jenis riyadhoh-riyadhoh seorang murid.
Riyadhoh secara etimologi adalah latihan atau olahraga, sedangkan secara terminologi yaitu diartikan sebagai olah jiwa, yakni dengan menjalankan ibadah dan menundukkan keinginan nafsu syahwat.
Di kitab ihya’ ulumuddin juz 3 bab :
بيان شروط الإرادة ومقدمات المجاهدة وتدريج المريد في سلوك سبيل الرياضة
hal 73 baris ke 9 dari bawah di sana diterangkan bahwa ada 4 riyadhoh. Apa sajakah itu ?
- الجوع
yang pertama adalah lapar atau kalau bias bagi santri itu puasa.
Fungsi الجوع yaitu mengurangi darah yg ada di hati, memutihkan hati dan dalam keputihan itulah muncul cahaya, menghilangkan lemak hati. - السهر
Yang kedua adalah السهر yaitu bangun malam
Fungsi as-saharu ini adalah menyepikan hati, membersihkan hati, menyinarkan hati yang disandarkan kepada beningnya hati yang dihasilkan oleh al-ju’(lapar) tadi. Bangun malam dan lapar ini adalah pasangan, karena bangun malam bersama kenyang itu tidak mungkin. - الصمت
Yang ketiga adalah diam.
Fungsi diam adalah meninggikan akal, menarik wirai, dan memunculkan taqwa. Karena jika kebanyakan bicara akan menyibukkan hati. - الخلوة
Yang keempat yaitu menyepi.
Fungsi menyepi adalah menolak kesibukan, menguatkan pendengaran dan penglihatan. Karena keduanya pintu masuk ke hati. Hati bagaikan telaga, mata dan telinga bagaikan sumbernya.