Pondok Pesantren Al-Anwari

 Sejarah Pondok Pesantren Al-Anwari


BIOGRAFI KH ABDUL WAHID AKWAN (PENGASUH PERTAMA)

     Beliau adalah termasuk orang yang bercukupan, akan tetapi tidak sampai mengenyam pendidikan umum. Ketika umur 8 tahun nyantri di Pondok Pesantren Salafiyah Pasuruan yang diasuh oleh KH. Abdul Hamid Allohuyarham. Dengan kesabaran dan ketawadluanya, alhamdulillah beliau mampu menghafal Al-Qur’an di usia yang cukup muda yaitu umur 12 tahun. Di usia 20 tahun beliau dijodohkan dengan salah satu adik dari istri KH. Abdul hamid yang bernama Hj. Fatma Qusyairi.


SEJARAH DI RINTISNYA PONPES AL-ANWARI

     Pada tahun 1983, mulailah merintis pengajian langgaran (musholla) disinilah awal dirintisnya Pondok Pesantren Al-Anwari. Kertosari adalah nama sebuah desa yang terletak di wilayah Banyuwangi kota. Sebelum menjadi pesantren, santri yang mengaji di langgar (mushola) terbilang masih sedikit yaitu hanya 7 orang, yang dihuni oleh santri Muqim dan Non-Muqim. Adapun santri muqim itu kamarnya hanya 2 yang berada di sebelah mushola. Selang satu tahun tepatnya pada tahun 1984 bilik atau kamarnya pun bertambah menjadi 4 yang berada di atas musholla. Jadi semua berjumlah 6 kamar dan ada tambahan yaitu tempat wudhu`.


SEJARAH BERDIRINYA PONPES AL-ANWARI

     Tahun demi tahun Ponpes Al-Anwari semakin masyhur di masyarakat luas dikarenakan berkembangnya kualitas pendidikan di Pesantren Al-Anwari. Pada tahun 1985 Ponpes Al-Anwari resmi berdiri dengan adanya akte notaris dari LUBENAH S.H. dan dibentuk kepengurusan yayasan dengan ketua H. Abdul Fatah Allohuyarham.

       Kemudian pada tahun 1985 mulai melakukan pembangunan asrama putri yang diketuai oleh bapak Nur Cholis, adapun biaya pembangunan asrama putri pada zaman itu terbilang sangat banyak yaitu Rp. 12.000.000 . Awal santri yang belajar di Ponpes Al-Anwari pada tahun 1983 hanya 7 orang, di tahun 1985 ini pun alhamdulillah sangat naik drastis yaitu sampai 100 orang.


TERBENTUKNYA SISTEM KEPENGURUSAN PERTAMA

      Dengan adanya fenomena yang sangat mengejutkan itu, ketika KH. Abdul Wahid Allohuyarham mengetahui bahwasanya santri yang nyantri di Ponpes Al-Anwari mencapai 100 orang, maka itulah Romo Kyai menyepakati untuk membuat sistem kepengurusan, dikarenakan agar terciptanya suatu sistem pendidikan yang berjalan dengan baik untuk mengurusi santri pada saat itu. Adapun kepengurusan yang pertama, antara lain :

Ketua          : Ust. Abdurrohman

Anggota     :

  • Ust. Abdul Halim
  • Ust Sulaiman Kurdi
  • Ust Lukman Hakim

‘’ Perlu di ingat bahwasanya asatid atau para ustad itu adalah senior santri. ’’ ( pesan Ust. Abdurrohman ketika dimintai informasi ).


KEGIATAN SEHARI-HARI (WADIFAH YAUMIYAH) DAN KEGIATAN TAMBAHAN (EKSTRA)

      Adapun kegiatan harian Ponpes Al-Anwari sangat banyak sekali, tetapi itu semua tetap berkiblat pada Ponpes Pasuruan lebih tepatnya pada Ponpes KH. ABDUL HAMID, yang mana Romo Kyai Wahid di ijizahi langsung oleh KH. ABDUL HAMID.

Adapun kegiatannya antara lain :

  • Subuh di isi oleh wirid Hizib Nawawi
  • Dhuhur di isi pembacaan surat As-Sajdah, dan
  • Maghrib di isi oleh wirid Rottib Al-Haddad.

Selain kegiatan harian dan diniyyah juga ada kegiatan tambahan atau ekstra seperti :

  • Kursus Bhs. Arab yang di ajarkan oleh Ust. SULAIMAN
  • Qiro’ah yang di ajarkan oleh Ust. JUHAINI

Biografi KH. Abdul Wahid – Pendiri Pondok Pesantren Al-Anwari Banyuwangi & Sejarah berdirinya Pondok

https://www.timesindonesia.co.id/read/news/165681/kh-abdul-wahid-sang-hafidzul-quran-kota-banyuwangi
https://www.laduni.id/post/read/71454/pesantren-al-anwari-banyuwangi