Ukhuwwah Mutakhorijin Al-Anwari (UMA) menggelar pertemuan rutin di kediaman rumah Ustadz Ahmad Ridwan di Tukang Kayu, Banyuwangi pada Rabu malam Kamis (02/09). Acara itu dihadiri Alumni Ponpes Al-Anwari mulai angkatan tahun 1990 sampai 2020.

Acara itu dimulai dari pembacaan wirid Rotib Al Haddad, lalu pembacaan tahlil, sambutan, kemudian terakhir pengajian kitab Hadits Arbain Nawawi. Acara tersebut dihadiri langsung oleh pengasuh sekaligus ketua Yayasan Al-Anwari yaitu KH Achmad Siddiq S. Ag M. Hi beliau adalah anak kedua dari pengasuh pertama yaitu KH Abdul Wahid Akwan Al-Hafidh. Kyai Siddiq juga bertepatan sebagai pembalah (red: pembaca) kitab Arbain Nawawi dalam acara tersebut.

Banyak hal yang disampaikan oleh beliau, salah satunya adalah ketika di masa darurat covid-19,  jangan bosan-bosan berdoa kepada Allah semoga pandemi di Banyuwangi khususnya, bisa segera cepat berlalu, dan berdoalah dengan asma2 Alloh yang baik.

“Di masa pandemi, perbanyak berdoa semoga pandemi segera berlalu, dan memintalah kepada Alloh dengan nama-nama yang baik Al-jamal maka Alloh akan memberi kasih sayangnya kepada kita” Kata Gus Siddiq, sapaan akrabnya.

Lebih jauh, beliau menjelaskan perbanyak pendekatan pada Alloh, apalagi dimasa pandemi banyak sektor yang dirugikan salah satunya yaitu pekerjaan, berangkat dari situ beliau pun memberikan sebuah amalan.

“Di masa pandemi ini, perbanyak Taqorrub Ilallah, dan kalau bisa bacalah asma Alloh ya latif 129 kali setelah sholat shubuh. Maka insyaallah, Alloh Akan melancarkan rezeki  kita” Ungkapnya.

Penjelasan terakhir dari kitab Arbain Nawawi yang tidak kalah penting kaitannya dengan masa pandemi yaitu makanlah makanan yang halal, selain juga harus bergizi. Dihadapan para alumni yang hadir dalam acara pertemuan dan pengajian rutin itu, beliau menuturkan makna bergizi.

“Makanlah makanan yang halal, selain itu juga bergizi. Bergizi dalam artian selain memberikan kepuasan jiwa juga harus punya fungsi psikologi. Contoh sederhananya ketika kita makan ikan bakar, memang memiliki kepuasan tersendiri, tapi jika rasanya terlalu pedas maka akan memberikan kerugian bagi psikologi kita” Tegas Kyai Siddiq.

Sementara itu Ustadz Ridwan selaku tuan rumah mengucapkan terimakasih dan mengungkapkan kebahagiaannya lantaran bisa didatangi guru sekaligus pengasuh bagi para santri juga alumni.

“Maturnuwun sekali, kami bisa bisa didatangi guru sekaligus pengasuh  bagi kita semua” Kata ustad Ridwan.

Perlu diketahui bahwa kegiatan ini sangat menerapkan protokol kesehatan seperti pakai masker, dicek suhu memakai Thermo Gun, dan menggunakan Hand Sanitizer. Kegiatan tersebut, selain dilakukan secara offline juga dilakukan secara online yaitu streaming via YouTube, karena untuk meminimalisir kerumunan di masa pandemi ini. Adapun tujuan pertemuan rutin tersebut adalah silaturahmi, selain itu juga untuk kajian pemikiran. (Yudha)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *