Di sebuah pesantren yang damai, jauh dari hiruk-pikuk kota besar, para santri sedang khusyuk belajar, berdiskusi tentang kitab-kitab kuning, dan… mengejar sandal yang hilang. Ya, sandal yang suka berpindah tempat dengan sendirinya ini seolah-olah sudah jadi makhluk gaib yang wajib dicari sebelum shalat berjamaah. Tapi tunggu, di balik cerita sandal yang hilang, ada satu hal yang tidak boleh dilupakan:

kebersihan pesantren.

Kebersihan itu penting, sobat santri. Kita tahu, kebersihan adalah sebagian dari iman. Tapi di pesantren, kebersihan bisa jadi sebagian dari tugas harian yang menguras tenaga—kalau tidak diurus dengan baik. Bayangkan, kalau sapu lebih sering dipakai buat main perang-perangan daripada menyapu lantai, pesantren bisa jadi medan tempur beneran, lengkap dengan debu, kotoran, dan bau yang bikin betah jin lebih daripada manusia.

Pesantren Bersih, Pikiran Bening

Kalau pesantren bersih, belajar jadi lebih fokus. Coba bayangkan kalau saat menghafal ayat, perhatianmu teralihkan oleh kawanan semut yang sedang berpesta di sisa-sisa makan siangmu kemarin. Belum lagi kalau kotoran di kamar bikin betah nyamuk-nyamuk nakal. Daripada berdzikir, kamu malah sibuk berlatih bela diri demi selamat dari gigitan-gigitan tak berperikemanusiaan.

Kebersihan Diri: Lebih dari Sekadar Wangi

Jangan sampai ada yang salah paham, kebersihan bukan hanya soal wangi, tapi juga soal kesehatan. Kalau kamar mandi pesantren jadi sarang bakteri, kita bisa bersiap-siap menghafal nama-nama penyakit baru. Belum lagi kalau air yang dipakai untuk wudhu bercampur dengan segala macam kotoran, bisa-bisa ibadah jadi tidak khusyuk karena sibuk mikirin efek samping.

Sapu dan Teman-Temannya

Nah, mari kita bicara tentang sahabat setia di pesantren: sapu. Sapu bukan cuma benda mati, tapi juga pahlawan tanpa tanda jasa yang harus dipegang teguh. Kalau sapu hanya jadi pajangan di pojok ruangan, maka kita sedang membuka pintu bagi debu dan kotoran untuk bebas berekspansi. Jadi, jangan cuma asah kemampuan hafalan, asah juga keterampilan menyapu!

Rasa Persaudaraan dalam Kebersihan

Di pesantren, kebersihan adalah tanggung jawab bersama. Gotong royong membersihkan asrama bisa jadi momen mempererat tali persaudaraan, apalagi kalau dilakukan dengan canda tawa. Ingat, kalau sandal hilang, masih bisa dicari; tapi kalau kebersihan hilang, yang datang malah penyakit.

Jadi, sobat santri, mari jadikan kebersihan sebagai bagian penting dari kehidupan pesantren. Bersihkan lingkunganmu, dan insya Allah hatimu juga akan bersih. Dan yang paling penting, kalau sandalmu hilang, cari sampai ketemu—tapi pastikan sapu tetap di tangan, bukan sandal!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *